Covid-19 belakang pasti sering kalian baca, denger, cari, atau entah kenapa muncul di beranda sosial media. Penyakit yang tidak begitu mematikan dengan tingkat penularan yang tinggi. Bikin doi cocok jadi "Pendemik".
Oia, kalian udah cuci tangan belum?
Kalau belum,
Yuk! Cuci tangan dulu!
Terus saran gue momen gini tuh dijaga deh tangan kalian dari megang sesuatu apalagi di tempat umum. Selain benda itu bisa aja ada virus yang enggak keliatan atau benda itu bisa aja melukai kalian. Covid-19 dan jari yang terluka itu enggak cocok banget. Lu tau kan kalo luka kena sabun itu enak banget!
Soo, Staysafe semua.
Oia, Perkenalkan gue Dicky
(kali aja belum kenal)
Gue salah satu guru lumayan keren yang ngajar disalah satu sekolah swasta di Kota Bekasi, seperti yang kalian tau Bekasi juga ikut PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) kaya Jakarta dan wilayah sekitarnya.
Walau PSBB Bekasi baru mulai tanggal 15 April kemarin, gue libur jauh sebelum itu. Lebih tepatnya gue terakhir masuk itu tanggal 16 Maret 2020 (Persis kayak Gubernur DKI yang ngeliburin sekolah untuk pertama kali). Sebulan sebelum PSBB kota Bekasi. Karena sekolah gue pusat nya ada di Jakarta jadinya ikutan libur deh.
Gue si enggak mau ngebahas bagaimana enggak pedulinya lingkungan gue sama itu PSBB. Gue lebih suka ngebahas gimana enaknya hidup gue belakangan ini.
dan enaknya menjadi pahlawan karena #dirumahaja.
Pasti lu pernah ngomong atau kepikiran kayak gini
"Gue lagi nyari kalender yang tanggal merah semua"
"Cape banget ya. Udah pulang kerja masih harus ngerjain tugas kerjaan lagi"
Baru bangun tidur terus bilang "Masih ngantuk, mau tidur tapi takut kesiangan."
atau "mau pakai internet malam yang banyak en cepet, tapi besok kudu kerja/kuliah pagi" Sebuah kebimbangan
"Siang ini panas banget si, mandi terus tiduran enak kali ya."
"Dosen enggak masuk ngasih kabar di menit-menit terakhir, gue udah jalan. Sayang bensin banget."
Emang si namanya WorkFromHome tapi rasanya itu kayak nikmatin kalender yang semuanya tanggal merah. Lu bebas mau bangun jam berapa, mau tidur jam berapa sing penting besoknya enggak ada video conference . 😂😂
Terus kalian enggak harus macet-macetan di jalan setiap pulang dan pergi kerja/kuliah, enggak bakalan ngerasa sia-sia udah berangkat eh ternyata dosennya berhalangan, bisa tidur siang sepuasnya juga. Itu kalau kalian menjadi orang beruntung buat WorkFromHome.
Buat yang tetap harus kerja, gue doakan semoga kalian dilindungi dari hal-hal buruk kayak covid-19. Jangan lupa lakukan prosedur pencegahan ya 👍
Selama #dirumahaja gue punya banyak kegiatan yang biasanya sulit buat dikerjaain atau terlalu males buat dilakukan. Kayak belakangan gue jadi akrab lagi sama kegiatan membaca, nonton serial, atau sekadar dengerin podcast
Mulai dari baca, gue kembali rajin buat baca. Jenis bacaan gue pun semakin beragam. Biasanya gue cuma kuat baca fiksi karena enggak perlu pemikiran lebih. Terus belakangan gue melebarkan wawasan kebacaan gue ke nonfiksi. Gue mulai suka bacaan tentang tokoh-tokoh yang keren, buku buku motivasi, buku ilmiah atau cara ngajar.
Selama #dirumahaja gue baca Gege Mencari Cinta, Koala Kumal, Jika Aku Milikmu, Juru Bicara, 100 orang paling berpengaruh, dan beberapa buku lainnya.
Buku-buku yang tadinya enggak pernah gue baca akhirnya gue buka lagi. Bahkan hampir tiap malem gue akan jongkok di depan lemari buku sembari memilih buku buat dibaca.
Buku nonfiksi itu perlu waktu yang lebih. Gue perlu berhenti sejenak untuk memasukan gagasan si buku ke otak gue. Semacam membuat bacaan masuk akal di pola pikir gue. 🤣
Selain baca, gue jadi punya banyak referensi film/serial yang asik buat ditonton selama #dirumahaja
Awalnya gue milih-milih dalam nonton serial, karena gue enggak siap sama perasaan "terus gue ngapain sekarang?" yang muncul tiap kali gue selesai nonton serial. Sekarang gue jadi nonton apa aja. Bahkan gue nonton serial drama korea (mungkin banyak yang jadi penonton drakor belakangan), gue nonton dokumentasi (ada serial netflix judulnya "pendemic" yang muncul bahkan sebelum si covid-19 jadi 'pendemik'), gue nonton podcast yang ada di youtube, gue dengerin podcast beneran di spotify.
Gue bahas dikit aja ya yang serial. Nanti podcast seru gue bahas di postingan berbeda. Siapa tau ada yang mau baca 🤣
Drakor pertama yang gue tonton itu Itaewon Class. Drakor yang enggak jadiin cinta sebagai sajian utamanya. Tetep ada si cintanya tapi isinya lebih menceritakan seorang yang ambisius ingin mengalahkan orang kaya yang enggak mungkin bisa dilawan. Dia ngajarin gue kalo punya ambisi harus dikejar sampai tercapai, tapi jangan juga lupaain orang yang menemani kalian menggapai ambisi tadi.
Drakor kedua yang gue tonton itu Hi Bye, Mama
Pokoknya drakor ini menceritakan seorang ibu yang meninggal saat mengandung bayinya. Menjadi arwah selama beberapa tahun. Lalu diberi kesempatan untuk 'hidup lagi'. Drakor ini si cocok buat kalian yang gampang sedih, atau mau sedih tapi enggak mau terlihat cengeng. Sumpah banyak adegan yang bikin gue nangis sejadi-jadinya.
Misalnya,
Ketika pernikahan seorang anak perempuan yang bapaknya sudah meninggal, si anak sedih karena dia telat nikah jadinya si bapak 'keburu' meninggal.
Tokoh utama mewakili si bapak menyampaikan pesan melalui surat ke anaknya untuk ngasih tau si bapak minta maaf tidak bisa menemani anaknya menikah, enggak mau anaknya ngerasa terbebani. Ini menjadi sedih karena di surat itu ada kalimat yang sering diucapkan ayahnya ketika si anak mengalami kegagalan. "Tak apa-apa. Ini bukan masalah besar."
Gue nangis banget disitu, sumpah.
Film ini punya banyak karakter, tapi secara ciamik bikin kita perhatian sama semuanya.
Drakor ketiga itu Hospital Playlist (masih ongoing, baru episode 7 dari 16 episode yang dijadwalkan). Ceritanya tentang 4 dokter laki-laki dan 1 dokter perempuan yang berteman sejak masa kuliah lalu bekerja di Rumah sakit yang sama. Drakor ini jadi naik daun gara-gara, orang-orang lagi fokus dan menaruh empati besar ke tenaga kesehatan yang sedang jadi pahlawan saat covid-19 ini. Awalnya gue suka karena mereka menyajikan profesi yang sedari SD gue jadikan cita-cita. Tapi lama-lama membosankan karena terlalu banyak ngomongin istilah medis, gue males mikirnya 😂
Serial ke empat itu bukan drakor tapi serial USA, dan kebetulan juga punya 4 season.
Judulnya The Good Place isinya menceritakan akhirat. Tentu dengan pandangan kita sebagai manusia. Diserial ini diceritaain bahwa semua pengurus 'surga/neraka' adalah staf yang bertugas merancang surga/neraka masing-masing. Setiap staf mengurusin beberapa orang aja (1-4 orang mungkin) jadinya stafnya banyak banget. Ini sebenernya drama komedi cuman ngajarin kita untuk jadi orang baik atau menanggung akibatnya setelah meninggal. Disini lebih diperlihatkan gambaran surga menurut pengarangnya (sesuai sama judul mungkin ya), nereka hanya digambarkan dalam bentuk suara, atau dialog antar staf 'neraka'.
Ada satu tokoh yang tergila-gila dengan manusia (mulai dari penjepit kertas, gantungan kunci, macet), dan menyebutkan beberapa kali serial 'Friends' yang menurutnya semua cocok masuk neraka kecuali si Phoebe buffay.
Pemaran Phoebe (Lisa Kudrow) muncul di episode-episode terakhir season 4 tapi bukan sebagai Phoebe.
Serial selanjutnya itu Kim's Convenience sebuah serial Kanada yang menceritakan keluarga pendatang asal Korea. Ini juga drama komedi sebenernya. Dia punya 4 season, yang tiap seasonnya cuman 12/13 episode dan berdurasi kurang dari 30 menit tiap episode. Gue cari-cari si bakalan lanjut sampai 6 season, tapi karena lagi pendemik kayaknya bakalan mundur. Dia biasanya tayang dari awal tahun sampai akhir Maret atau awal April.
Isinya menceritakan sebuah keluarga yang menjalankan bisnis toserba dengan gaya minimarket. Setiap episode menyajikan persoalan yang berbeda, dan hubungan tiap episode hanya seperti berbeda hari aja. Enggak terlalu berhubungan tiap episode.
Yah gitu lah pokoknya.
Kurang lebih itu yang gue lakukan selama #dirumahaja.
Gue mengajak semua pembaca untuk berdoa agar kondisi sekarang cepat berlalu biar kita bisa kembali hidup normal.
Untuk para bos yang baik hati, mari kita doakan semoga perusahaannya tetap stabil sehingga tidak sampai terjadi PHK besar-besaran.
Untuk para pekerja yang harus keluar rumah biar ada penghasilan, mari kita doakan keselamatan dan kesehatannya agar tidak ada keluarga yang kehilangan.
Bagi yang tidak terpengaruh marilah kita ulurkan tangan untuk membantu, saya tau kita bayar pajak. Tapi membantu tidak ada salahnya kan?
Pesanlah gofood/grabfood tapi makanannya untuk si driver.
Lewat situs kitabisa, atau mungkin ada temanmu yang mengadakan penerimaan sumbangan bagi keluarga terdampak covid-19.
Lewat situs kitabisa, atau mungkin ada temanmu yang mengadakan penerimaan sumbangan bagi keluarga terdampak covid-19.
Saran saya jangan salurkan bantuan secara langsung selain mengurangi kemungkinan kalian keluar rumah, dengan cara itu memperbanyak jumlah sumbangan, Kan?
Aduh jadi panjang.
Bye.
2 kicauan
Write kicauanWah keracunan drakor nih. Semoha lekas sembuh.
ReplyHehe. Selamat anda sudah mulai membaca buku nonfiksi.
Nanti di blog gw insya Allah mau dischedule-in artikel keguruan. Baca yaak....
Serem banget dah drakor ituuuu
ReplyKomentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon