Kamu tahu, aku sedang memikirkan kamu saat ini
Munafik mungkin buatmu,
karena bagimu, aku adalah sosok yang memperlihat diri bahwa ia tidak ingin hubungan ini bertahan...
Kamu tahu,
Bagaimana jika kita, seperti yang kamu minta dan harap belakangan ini, benar-bener menjadi kenyataan?
Apa itu terlalu jauh dan terlalu tidak mungkin untuk jadi kenyataan?
Kamu, wanita yang saat ini sedang menjadi tokoh utama dalam kehidupanku.
Kamu, wanita yang tidak pernah memelukku dari kursi belakang,
tapi kamu adalah wanta yang selalu mencium tanganku tiap kali kita usai menjalani hari kencan kita yang panjang.
Hari kencan kita selalu sama
aku akan ke kotamu, melalui hari yang panjang bersama mu, membawa kamu pulang, lalu aku akan kembali ke kotaku
atau
kamu yang berkunjung ke kota ku, kita akan melakukan hal yang bagiku selalu saja tampak indah,
lalu aku akan mengantar kamu ke kotamu, dan aku akan kembali ke kotaku pada tengah malam.
Kamu, wanita yang selalu saja senang jika dekat denganku.
Wanita itu memang tidak sempurna.
Tapi memangnya aku sesempurna apa sampai mengharapkan kamu menjadi wanita sempurna?
Kamu tahu, aku sedang memikirkan
Bagaimana jika pada akhirnya kita benar-benar memutuskan untuk....
menikah?
Apa kamu berhasil,dengan susah payah, mengajakku untuk berkomitmen pada satu hubungan seumur hidup?
Sesuatu yang sangat kutakuti
Jujur, bahkan ketika menulis kata itu saja aku punya ketakutan tersendiri.
Kamu tahu,
Menikah adalah keputusan besar bahkan untuk aku yang berbadan besar ini.
Membayangkan aku akan selalu terbangun dengan kamu disampingku.
Kamu adalah orang pertama yang kujumpai setiap hari, dan pula menjadi orang terakhir yang aku jumpai setiap aku berhasil melalui hari yang berat.
Kamu tahu,
Bagaimana jika pada waktunya, kita benar-benar harus melalui hari pernikahan.
Kamu sebagai orang yang duduk malu-malu disamping ayahmu,
dan aku duduk di depan pria itu, takut melakukan kesalahan
aku harus menatap, dan mengenggam tangan pria itu
pegangan itu lebih sebagai ancaman bagiku
pria itu akan mengenggam tanganku kencang, dan menatap sambil memastikan pria didepannya bisa menjaga buah hatinya
anak perempuan pertamanya
anak perempuan itu telah berubah menjadi wanitaku
dia akan memaksaku mengulang ucapannya
dia memintaku berjanji untuk selalu menjaga, merawat, dan melalui hari bersama buah hatinya
Kamu tahu,
bagaimana jika aku tidak bisa melakukan itu?
bagaimana jika aku malah melukaimu?
bagaimana jika aku tidak menjadi pria yang kamu bayangkan?
bagaimana jika hal buruk terjadi setelahnya?
dan apakah aku bisa?
Kamu tahu,
bagaimana kita setelahnya?
Apa yang akan berubah?
Apa kamu akan tetap mencium tanganku saat aku pulang?
Apa kamu akan tetap ceria?
Apa kamu akan tetap mencintaku?
dan apakah aku bisa memperlakukanmu dengan baik?
Kamu tahu,
bagaimana jka pernikahan kita benar-benar terlaksana,
apa kamu akan mulai memelukku dari kursi belakang?
apakah aku menjadi pria yang benar, dan tepat buatmu?
apa kita akan baik-baik saja?
atau apa yang akan terjadi setelahnya?
apakah akan menjadi pernikahan yang selamanya?
dan apakah aku akan memperlakukanmu secara baik, seperti yang diminta pria tadi?
Kamu harus tahu,
Jujur, aku takut dan senang disaat yang bersamaan saat membayangkannya.
Kita akan menjadi sepasang suami istri, menjadi orang tua
kita akan punya anak,
seorang anak perempuan yang memiliki kecerdasan, dan keceriaan sepertimu
aku tidak berharap dia keras kepala seperti aku.
tapi aku hanya berharap dia selalu senang bersamaku,
seperti ibunya
Kamu tahu,
Aku ingin kita, aku ucapkan ini dengan sungguh-sungguh,
aku ingin kita menikah.
2 kicauan
Write kicauanmemasuki usia pengen dikondangin ya kak :D
ReplyBanget nih feb
ReplyKomentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon