Ucap ku pada kamu, yang sedari tadi asik dengan lamunan.
Kamu diam saja, hanya ujung bibirmu saja yang bergerak.
Aku mengulangi pertanyaan ku tadi.
Kali ini kamu menengok.
Tatapan kali ini bukanlah tatapan yang dulu.
Ada yang berubah, ada yang hilang.
Entah apa. Aku tidak begitu tahu.
Aku bertanya kamu sedang sibuk apa.
Kamu menjawab sekadarnya.
Aku tau, kamu tidak ingin ada pembicaraan panjang diantara kita.
Kamu bilang, dulu, jikalau kamu bicara lagi denganku.
Kamu takut kamu bakal luluh lagi.
Dan mengemis cinta dari aku yang lugu ini.
Aku bertanya lagi. Bagaimana keadaanmu.
Kamu malah menangis.
Aku tak tau harus bagaimana.
Akhirnya kutinggalkan kamu dengan sekotak tisu.
Karena kamu tak suka jika tanganku yang menghapus air matamu.
"Postingan ini dipersembahkan untuk KOMBUN pada edisi #Mei2015."
2 kicauan
Write kicauanKamu nya pergi dan aku dikejar tukang tisu karna kamu blm membayarnya.
ReplyWanita memang kadang kala membingungkan. Atau lelaki saja yg sukanya memberikan harapan. Entahlah.
yang salah adalah ketika sama sama tidak mengalah.
ReplyKomentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon